MasifMedia – Lautan Massa pada aksi 212 tampaknya menjadi Buih karena diakibatkan terjunnya berbagai tokoh penggerak aksi 212 dengan mendeklarasikan arah politik pada salah satu calon pada gelaran Pilpres 17 April 2019. Sebagai gerakan yang fenomenal dan bahkan oleh Rocky Gerung disebut sebagai Momentum Nasional sebagai plesetan Monas karena aksi dilakukan di Monumen Nasional (Monas) Jakarta harusnya alumni 212 bersifat independen pada politik Praktis agar dapat selalu memberikan masukan dan kritik konstruktif kepada pemerintah yang terpilih. Akan tetapi harus dibilang bagaimana lagi momentum tersebut bisa dikatakan agak tercederai dengan pilihan politik pada gelaran Pilpres 2019 tersebut, sehingga apa boleh dikata, setiap langkah, masukan bahkan kritik “seakan” dimaknai sebagai adanya nuansa politik di dalamnya. Apalagi secara dasar politik adalah strategi dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan. Dengan keterlibatan dalam politik praktis pasti akan dipandang selalu beririsan dengan kekuasaan.
Apa mau dikata nasi sudah menjadi bubur, apakah Gelombang ombak itu juga telah menjadi buih? patutkah ditanya pada rumput yang bergoyang. (GA)