Usai sudah gelaran hiruk pikuk Munas ke-V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara untuk memilih Ketum PAN periode 2020-2025. Terpilihnya Zulkifli Hasan menjadi Ketum PAN untuk Periode kedua meninggalkan beberapa spekulasi terhadap posisi Zulkifli Hasan (Zulhas) terhadap Pendiri PAN sekaligus Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais.
Pada Gelaran Munas Ke-V PAN, Amien Rais memilih Posisi berhadapan dengan tidak mendukung Zulhas untuk kembali memimpin PAN untuk periode kedua. Dengan Mendukung Mulfachri Harahap sebagai Ketua dan anak Amien Rais, Hanafie Rais untuk menduduki posisi Sekjend pada kepengurusan PAN 2020-2025.
Dalam Pemilihan untuk menentukan jabatan Ketum PAN, ternyata peserta Munas lebih memilih Zulhas untuk melanjutkan kepemimpinan di periode kedua. Setelah kalahnya jagoan Amien Rais dalam gelaran Munas tersebut. Berbagai Sepekulasi merebak terhadap pengaruh Amien Rais sebagai Tokoh dan Pendiri PAN mulai luntur bahkan dikatakan telah memasuki senjakala.
Berbagai Spekulasi tersebut sepertinya terlalu berlebihan karena beberapa alasan:
- Amien Rais adalah Guru Besar Politik UGM dan tokoh reformasi. percaturan politik Amien Rais akan parpol dan Politik Indonesia tidak perlu diragukan lagi, sehingga berbagai spekulasi tersebut hanya amatan selintas dari hasil voting munas.
- Amien Rais adalah pendiri dan “pemilik” PAN. Pengurus PAN Pusat (pemilik Kebijakan Partai) hampir didominasi oleh “orang-orang” Amien Rais bahkan keluarganya.
- Zulkifli Hasan adalah Besan dari Amien Rais. Menantu Zulhas (Mumtaz Rais) adalah anak dari Amien Rais, sehingga dapat dikatakan Klan Amien Rais melalui besan dan anak semakin kuat di PAN.
- Amien Rais selalu berhasil memilih Ketua Umum PAN satu Periode untuk memperkuat Dominasinya. Saat ini memang yang terpilih Zulhas untuk periode kedua, tetapi Zulhas tersebut bukan “orang luar” dalam Klan Amien Rais.
- Kemungkinan Amien Rais akan tetap menduduki posisi Ketua Dewan Kehormatan PAN atau jabatan lain yang tidak kalah strategis dalam upaya memantapkan posisi Amien Rais sebagai “Pemilik” PAN.
Amien Rais sebagai dedengkot Politik Indonesia tidak bisa akan hilang dominasinya di PAN, bahkan semakin menguat dengan terpilihnya Zulkifli Hasan. Berbagai Manuver yang dilakukan Amien Rais adalah dua sisi mata uang untuk “pencitraan” PAN di mata publik bahwa dirinya telah melepaskan bayang-bayang PAN dan juga untuk menjaga dirinya tidak “tertampar” di muka publik jika sewaktu-waktu, Posisi PAN akan menjadi bagian dari Pemerintahan Jokowi-Kyai Ma’ruf dimana hal tersebut pernah terjadi di pemerintahan Jokowi-JK.
untuk menjaga citra PAN yang dituding terlalu ke “kanan” dan berseberangan dengan koalisi Jokowi-Kyai Ma’ruf, maka kemungkinan Amien Rais akan sedikitnya menepi untuk urusan Pilkada, karena akan diurus oleh Zulhas dan Ketua MPP, Hatta Rajasa. Tetapi tidak dengan Pilpres 2024, dimana Manuver Amien Rais ditunggu oleh semua pihak baik pendukung maupun pembencinya. Apalagi come backnya Hatta Rajasa (mantan Cawapres 2014/Besan Presiden SBY) tentu merupakan momentum yang ditunggu oleh politisi Indonesia. Mari menunggu bersama hiruk-pikuknya :). [Empan Papan].