Jenderal Moeldoko Capres Terkuat Dari Kalangan Militer Untuk 2024

Fhoto copyright pinterpolitik.com

MasifMedia – Gelaran Pilpres 2024 masih cukup lama, tetapi kotak Pandora Capres 2024 pelan-pelan mulai terbuka. Walaupun militer sudah ditarik ke “barak” sejak zaman Reformasi, tetapi kekuasaan militer yang mengakar selama 32 tahun orba tidak serta merta dapat menghilangkan begitu saja dari panggung politik, bahkan masih banyak rakyat yang “merindukan” sosok militer kembali memimpin Indonesia.

Beberapa hari terakhir, jagad politik Indonesia dihebohkan oleh usaha “kudeta” yang bersamaan dengan Kudeta militer nyata di negara Myanmar. Isu “kudeta” (pamaksaan Kongres Luas Biasa) pertama kali disebut Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konferensi persnya di kantor DPP Partai Demokrat.

AHY menyebut ada 4 kader internal dan 1 non internal (lingkaran istana) berusaha menkudeta kepemimpinanya sebagai Ketum Demokrat untuk tiket Capres 2024. Konferensi pers tersebut tentu menjadi Trending Topic di jagad politik dan pentolan pengurus Demokrat, Andi Arief dalam twitternya bahkan menyebut Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai aktor utamanya. Bahkan AHY telah menyurati Presiden Jokowi untuk meminta klasifikasi.

Kehebohan ini tentu mendapat tanggapan dari berbagai pihak bahkan banyak pihak meminta Jenderal Moeldoko dicopot dari KSP karena telah “mencatut” nama Presiden Jokowi. Kedekatan Jenderal Moeldoko dengan Presiden Jokowi bukanlah rahasia lagi, apalagi Jenderal Moeldoko pernah menjadi perwakilan keluarga saat Presiden Jokowi menikahkan anaknya, bahkan pada Pilpres 2019 Jenderal Moeldoko menjadi calon terkuat mendampingi Presiden Jokowi sebagai wakilnya jika pada saat itu isu politik identitas tidak terjadi.

Pamor kedekatan Jenderal Moeldoko dengan Presiden Jokowi sepertinya sudah tercium oleh Presiden SBY yang ahli politik. Presiden SBY tentu melihat bahwa Jenderal Moeldoko sebagai Jenderal militer lengkap dari sejarah jejak kariernya hingga menjadi Panglima TNI 2013-2015. Sebagai pemegang lulusan terbaik (Adhimakayasa tahun 1981) seperti AHY juga Adhimakayasa 2000, tentu Presiden SBY melihat Jenderal Moeldoko akan menjadi Capres terkuat 2024 dari kalangan militer mengalahkan Prabowo, Jenderal Gatot Nurmantyo bahkan calon Panglima TNI Andika Perkasa sekalipun. Dan tentunya menghambat Putra Mahkota Presiden SBY, AHY untuk Capres 2024.

Perjalanan politik Presiden SBY bukan “kaleng-kaleng” apalagi beliau pernah menjabat Presiden RI selama 2 Periode. Manuver AHY dalam konferensi Pers tentang adanya usaha “Kudeta” Ketum Demokrat tentu telah mendapat restu dari Ketua Majelis Tinggi Sekaligus Ketua Dewan Pembina Demokrat, SBY.

Untuk memuluskan jalan AHY menjadi Capres 2024, tentu sinar terang pamor Jenderal Moeldoko yang mengkilap dalam jejak militer mungkin harus diredupkan dengan “isu kudeta” mengatasnamakan Presiden Jokowi tersebut. Apakah strategi “nabok nyilih tangan” ini akan direspon oleh Presiden Jokowi atau malah pamor Jenderal Moeldoko semakin mengkilap sebagai Capres terkuat dari kalangan militer??(GA).

, , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Show Buttons
Hide Buttons