Pamer Dominasi Amerika VS Rusia Sebabkan Minyak Dunia Anjlok 22 %

Dubai – Pelaku Migas Perusahaan Multinasional Dubai, Stevanus Dwi mengatakan dari tahun 2014 minyak sedikit over supply, menyebabkan OPEC dan Rusia sepakat untuk memotong produksi (sampai maret 2020). Dengan potong produksi, minyak saat ini masih di kisaran 60an dollar.

Kebutuhan minyak selama kasus Corona ini, juga berkurang, terutama permintaan kebutuhan dari Cina. Hal itu memberikan pressure/tekanan harga minyak juga jadi agak turun awal tahun 2020. Pada awal bulan maret 20202 OPEC mengadakan pertemuan dengan Rusia untuk tetap mempertahankan pengurangan produksinya, agar minyak tetap di kisaran 50-60. Hanya saja Rusia tidak setuju. Kenapa? Karena kalau harga tetap pada kisaran 50-60an dollar, maka shale oil US tetap akan bisa produksi dan makin menambah produksi. Akibatnya OPEC dan Rusia akan kehilangan market share, sehingga Rusia memutuskan untuk kembali ke produksi awal, dengan tujuan agar shale oil US mati .

Jadi sebenarnya perang minyaknya bukan Saudi vs Rusia, tetapi pertarungan minyak antara OPEC dan Rusia melawan Hegemoni minyak Amerika (US). {GA}

,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Show Buttons
Hide Buttons